SUSU
Susu adalah cairan
bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu
adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.
Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega,
yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk
konsumsi manusia. Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk
umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang
lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung
banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum
susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini
agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk
fermentasi.
Gizi untuk manusia
Di beberapa bangsa, terutama bangsa Eropa, meminum susu
telah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan setiap sarapan.Susu
terus diproduksi dengan cara mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini,
susu tidak hanya diminum, melainkan diubah bentuknya menjadi margarin, yogurt
bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di
Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu
sendiri. Susu-susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata mengandung kandungan
gizi yang tinggi. Ini sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan kita. Hal ini
yang menyebabkan, tinggi rata-rata orang Eropa jauh dari tinggi rata-rata orang
Asia. Susu mengandung banyak sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang.
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok
pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu,
seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM
untuk diambil daging, bulu dan susunya.Di Timur Tengah, susu bahkan
terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan
susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia.
Sementara, susu mulai masuk ke Inggrispada periode Neolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai
dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan.Kemudian, pada abad ke-15,
para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di
dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa
Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
Syarat susu yang baik
Syarat susu yang baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan
steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin
kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti
warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat
keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis
ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan
hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari
butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan
beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan
lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan
adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu
sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya
makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah
tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun
juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat
jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini
dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas
di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang
dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan
titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami
perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu
banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di
antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7.
Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun
aktivitas bakteri.
0 komentar:
Posting Komentar