Kubus Rubik (Rubik’s Cube) adalah sebuah teka-teki berantai (puzzle) mekanis yang berbentuk kubus dimana setiap
sisinya dibagi menjadi 9 buah kotakan-kotakan kecil yg memiliki kelompok warna
awalan yang sama untuk masing-masing sisinya (putih, merah, biru, oranye, hijau
dan kuning) dan dapat diputar sedemikian rupa sehingga menghasilkan
kotakan-kotakan yang acak di masing-masing sisinya. Cara memainkannya adalah
dengan mengacak dan mengembalikan kotakan-kotakan tersebut ke sisi-sisi yang
sebenarnya sesuai dengan kelompok warnanya.
Kubus
Rubik adalah
sebuah teka-teki mekanik ditemukan pada 1974 oleh pemahat dan profesor
arsitektur Hungaria Ernő Rubik. Permainan
Rubik diberi nama oleh penciptanya “Magic Cube” dan dipatenkan tahun 1975 di
Hungaria. Meskipun begitu sebelumnya telah ada paten yang serupa di Kanada 1972
dan di Inggris 1974. Awalnya Rubik diciptakan sebagai alat pembelajaran bagi
siswanya untuk menerangkan tentang objek 3D di tempatnya om Rubik ini bekerja
di Department of Interior Design, Academy of Applied Arts and Crafts di Budapest
sana. Kubus Rubik sejak awal dilisensikan kepada perusahaan Ideal Toys dan
sejak tahun 1980 mengawali karir internasionalnya di London, Paris, Nuremberg (wherever it is)
dan New York, termasuk produk2 bajakannya… oke imitasi lebih
halusnya. Teknologi Rubik ini sempat pula mengalami sengketa hak
paten dari si orang Kanada diatas dan juga orang Jepang , tetapi akhirnya om
Rubik bisa mendapatkan US patent-nya pada tahun 1983. Pada tahun 2003 ada
seorang penemu dari Yunani yg menemukan cara untuk membuat sejenis kubus rubik
dengan tingat kotakan dari 5×5 sampai 11×11. Bila cermat dihitung jumlah
kombinasi tingkat keacakan kubus rubik berkisar antara
43,252,003,274,489,856,000 (4.3×10^19) hingga 88,580,102,706,155,225,088,000
(8.9×10^22).
Ada beberapa orang yang
mempelajari teknik2 memecahkan teka-teki kubus siluman ini seperti: David Singmaster dan Alexander Frey(1982 – kurang dalam 1
menit), Daniel Kunkle dan Gene Cooperman (kurang dari 26 langkah menggunakan
komputer), Tomas Rokicki ( kurang dari 22 langkah), Jessica Fridrich (kutukan
siluman rubik 55 langkah), Philip Marshall ( 65 langkah), Lars Petrus dan
yang paling fenomenal adalah Yu Nakajima (menyelesaikan 10 rubik dalam 2.36
menit).
Karena begitu
menariknya permainan ini, maka diselenggarakanlah kompetisi rubik pertama kali
oleh Guinness Book of World Records di Munich, 13 Maret 1981 dengan pemenang
Jury Froeschl, dengan catatan waktu 38 detik setelah diacak 40 kali (what the …). Dan Lomba
internasional pertama di Budapest 5 Juni 1982, pemenangnya Minh Tai, dengan
catatan waktu 22.95 detik.
Mungkin karena orang semakin cerdas
semenjak VGA card dikeluarkan oleh IBM , permainan rubik menjadi sudah tidak
menarik lagi untuk dikompetisikan dengan cara biasa, saat ini kompetisi
dimainkan dengan cara yang agak nyeleneh yaitu: rubik buta (pemain diberi waktu
melihat rubik yang sudah diacak, lalu memecahkannya dengan mata tertutup, rubik
buta secara tim, memecahkan rubik didalam air dengan satu tarikan napas, rubik
dengan satu tangan, maupun rubik dengan satu kaki.
Kubus ini terbuat dari
plastik terdiri dari 26 kubus kecil yang berputar pada poros yang terlihat.
Setiap sisi dari kubus ini memiliki sembilan permukaan yang terdiri dari enam
warna yang berbeda. Ketika teka-teki ini terpecahkan setiap sisi dari kubus ini
memiliki satu warna dan warna yang berbeda dengan sisi lainnya.Kubus ini dibuat
kembali pada 1980 dan dipasarkan di dunia Barat pada Mei. Dan dikatakan merupakan mainan
paling banyak terjual di dunia, dengan sekitar 300 juta kubus Rubik dan
imitasinya terjual. Rekortercepat dalam menyelesaikan Kubus Rubik (Rekor Indonesia) berhasil dicetak
pada acara HUT MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) pada tanggal 31 Januari 2007
di Hotel Grand Candi, Semarang. Catatan waktu yang dibukukan adalah 19,33 detik
atas nama Abel Brata Susilo.
Definisi speedcubing adalah menyelesaikan Kubus Rubik dalam waktu secepat mungkin (dihitung
waktunya). Di Indonesia sendiri speedcubing belum terlalu populer. Meskipun
begitu, ada sekelompok anak-anak muda Jakarta yang memiliki hobi speedcubing,
akhirnya sepakat membentuk JRCC (Jakarta Rubik’s Cube Club). Visi mereka adalah
memopulerkan speedcubing agar sejajar dengan olahraga yang lain seperti catur,
billiard, renang, dan sebagainya. Melalui misi mengadakan kompetisi-kompetisi
dan kegiatan-kegiatan speedcubing baik yang bertaraf lokal maupun
internasional. Sekretariat dan Pusat Pelatihan JRCC beralamat di LTC
(Lindeteves Trade Center) Glodok, Lantai UG.
Rubik banyak ditemui di tempat-tempat
penjualan mainan hanya saja, belakangan terlalu banyak toko yang mulai tidak
mnejual rubiks ini, karena dianggap mainan kuno. Justru kalau pun ada, rubik
terjual dengan sudah tertempelkan gambar Naruto dan lain lainnya yang dari
kertas, sehingga dengan mudah kertas tersebut aus. Begitupula dengan Puzzle 15
karakter yang dulu pernah muncul, sekarang hanya muncul dalam bentuk software.
Harga rubik versi mainan berkisar antara 8000 rupiah – 10000 rupiah. Rubik asli
bisadidapatkan informasi dari internet, bisa berharga 10 dollar keatas untuk
3×3×3.
0 komentar:
Posting Komentar